Berawal dari aktivitas Da’wah yang dilakukan oleh Ulama asal Banten dan Cirebon tepatnya Desa Bobos, dengan membuka kawasan perkampungan dan PONDOK PESANTREN tahun 1850, oleh Bapak K. Adro’i bin Kalamuddin, Bapak Iyoh, Bapak Kuwu SAJIM dan H. Idris bin K. Adro’i, dan dilanjutkan oleh generasi penerusnya yang merupakan ahli waris atau keturunan dan murid dari tokoh - tokoh pendiri tersebut, dengan periode sebagai berikut ;
Periode Kebangkitan I
Berkisar antara tahun 1920 – 1950
Berkisar antara tahun 1920 – 1950
KH.Ahmad Suja’i bin H. Idris (wafat tahun 1940), Abu Barkawi bin Abdul Qohar bin Iyoh (wafat tahun 1977), H.Solihin (wafat tahun 1979), H. Sobur (wafat tahun1982) K.H Asyikin Suja’I (1982), K.Abdulloh (wafat 1984)
Periode Kebangkitan II
Berkisar antara tahun 1950 – 1990
Berkisar antara tahun 1950 – 1990
K. Emet Ahmad Khotib (1925-1990), Syamsuri Ws, K. Hulaimi, K.Zainal Arifin bin H. Solihin, Abdul kohar bin Abu Barkawi, H. Asy’ari bin K. jazuli, H. Bahri bin Abdul Mu’in dan H. Dimi Dimyati bin H. Sobur.
Periode Peran Alumni Berlangsung hingga saat ini
Pada periode kebangkitan II, tepat tahun 1970 berdirinya Lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah pertama dikabupaten Cirebon, menunjukan peran Pomdol Pesantren Al-Ishlah dalam dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon dan empat tahun berselang yaitu tahun 1974
VISI
Mencetak generasi muslim paripurna (Khoerulfard) yang sehat fisik, sehat akal, dan sehat hati menuju terciptanya masyarakat Idaman (Khoerulfard)
Mencetak generasi muslim paripurna (Khoerulfard) yang sehat fisik, sehat akal, dan sehat hati menuju terciptanya masyarakat Idaman (Khoerulfard)
MISI
Mengelola lembaga Pendidikan, Sosial, Dakwah dan Ekonomi dari tingkat paling rendah (mikro) sampai tingkat paling tinggi (makro) sebagai pengejawantahan konsep Ishlah -Tsamaniyah yaitu Ishlah al-Aqidah, Ishlah al-Ibadah, Ishlah al-Muamalah, Ishlah Iqtisodiyah, Ishlah al-Ijtimaiyyah, Ishlah as-Siyasah, Ishlah al-Usroh dan Ishlah at-Tarbiyah.
Mengelola lembaga Pendidikan, Sosial, Dakwah dan Ekonomi dari tingkat paling rendah (mikro) sampai tingkat paling tinggi (makro) sebagai pengejawantahan konsep Ishlah -Tsamaniyah yaitu Ishlah al-Aqidah, Ishlah al-Ibadah, Ishlah al-Muamalah, Ishlah Iqtisodiyah, Ishlah al-Ijtimaiyyah, Ishlah as-Siyasah, Ishlah al-Usroh dan Ishlah at-Tarbiyah.
Kalau STEI Al-Ishlah berdiri tahun berapa?
BalasHapus