Minggu, 04 Desember 2011

Menuju Kepengurusan BEM baru

Sabtu Pagi (3/12) MEDIA  berkesempatan ngobrol rileks dengan ketua BEM STEI Al-Ishlah Roma AR Sanjaya yang akrab disapa Bang Roma. Disela-sela kesibukannya setelah selesai mengikuti kajian KEMIS HAMASSA di Masjid Ash-Shobur, Perbincangan menarik muncul ketika MEDIA memulai menanyakan sebuah topik tentang regenerasi BEM STEI Al-Ishlah. Pertanyaan ini dilontarkan MEDIA bukan tanpa sebuah sebab. Tradisi regenerasi organisasi besar seperti BEM adalah sebuah topik pembahasan yang cukup diminati oleh sebagian besar kalangan mahasiswa. Terlebih STEI Al-Ishlah sendiri hingga saat ini belum terlaksana serah terima jabatan pengurus BEM periode yang baru. Hmm... bagaimana dan mengapanya, pada kesempatan tersebut dijelaskan panjang lebar oleh Bang Roma. Selain itu satu hal sangat menarik dan menggelitik rasa penasaran MEDIA saat itu adalah bagamana sih sosok Ketua BEM yang diidam-idamkan oleh Bang Roma untuk menggantikan posisinya kelak?.
Awal MEDIA menanyakan perkembangan BEM dalam merencanakan penggantian kepengurusan. Hal ini ditanyakan karena bagaimana tidak, bau-bau kepengurusan seolah sedikitpun tidak tercium dikalangan mahasiswa. Sebetulnya ada tapi masih dirahasiakan? Atau memang sebetulnya BEM sendiri belum ada persiapan kearah situ?. Dengan jawabannya yang jelas Bang Roma menjelaskan bahwa sebetulnya BEM saat ini sudah mempunyai perencanaan-perencanaan dalam pembentukan kepengurusan BEM yang baru. Hanya saja untuk mengarah kesitu perlu diadakannya sebuah persiapan persiapan yang matang.
”Salah satu langkah awal adalah mencari sosok pemimpin yang baru dengan membuat sebuah wacana Poling mahasiswa dalam mencari Balon (Bakal Calon)” Tambah Mahasiswa yang sedang studi Semester Akhir tersebut.
Langkah awal tersebut rencananya akan bekerja sama dengan MEDIA sendiri dengan tujuan mencari gambaran sosok pemimpin yang sebetulnya diharapkan oleh mahasiswa. Setelah itu dijelaskan pula langkah dari BEM sebelum melangkah kekepengurusan yang baru adalah dengan diadakannya Laporan Penanggung Jawaban Pengurus BEM yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Setelah dua langkah diatas terlalui, tambah Ketua BEM yang terhitung  mulai menjabat April 2010 tersebut adalah diadakannya penyaringan Calon Ketua BEM yang nantinya akan dipilih dan maju dalam bursa pencalonan. Dan untuk melaksanakan proses pemilihan akan diserahkan sebuah amanah dari BEM yang lama ke Tim Formatur yang nantinya terlebih dahulu akan dibentuk.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebetulnya BEM sedang dalam perencanaan yang matang dalam agenda pembentukan kepengurusan yang baru. Hal ini didukung dengan pernyataan bahwa perencanaan tersebut sudah dirembukan sebelumnya oleh semua pengurus BEM yang sedang menjabat.
Dalam kepengurusan tentunya tidak ada yang sempurna, seperti pada kepengurusan BEM yang sedang menjabat. Salah satunya terlihat dari morotnya dari agenda pengalihan kepengurusan yang sebelumnya diagendakan setahun sekali ini meleset dari perencanan.
Saat ditanya apakah hal ini ada unsur kesengajaan atau tidak, Bang Roma menjelaskan bahwa ada unsur ketidaksengajaan dalam hal ini. Namun tidak dapat dipungkiri ada pula sisi kesengajaan pula, hal ini disengajakan dari segi adaptasi sistem yang dibuat. Dapat dimaklumi bahwa kepengurusan BEM ini adalah kepengurusan BEM kedua di STEI Al-Ishlah sehingga dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya perlu perencanaan yang matang dan pengadaptasian. Adapaun hal ini semata-mata ingin membuat sebuah suguhan pemilihan BEM yang lebih berkualitas dan dapat dinikmati oleh semua kalangan mahasiswa dan dapat memunculkan sosok pemimpin yang tepat.
Setelah kenyang menanyakan tentang persiapan regenerasi. MEDIA kini berpindah topik kearah yang sedikit sensitif tentang Sosok Pemimpin BEM yang baru yang sebetulnya diidamkan oleh Bang Roma.
Secara garis besar dipaparkan oleh bang Roma tanpa menggambarkan salah satu pihak yang menunjukan sisi nepotismenya. ”Ketua BEM selanjutnya itu harus lebih baik dari tahun sekarang, kemudian dia harus mampu mengkoordinatori mahasiswa, terutama UKM, terlebih UKM yang ada di STEI Al-Ishlah ini berusia sangat muda dan terbentuk baru-baru ini. Dan yang ditekankan adalah adanya kerjasama yang baik antara BEM dan UKM yang ada seperti MEDIA, HAMASSA, LDK maupun UKM tertua KARMAPALA dalam meningkatkan kualitas program-program yang dibuat setiap UKM tersebut agar dapat berkembang dengan baik.”
Harapan itu memang selalu ada, tapi melihat kenyataanya tentang Sumber Daya Mahasiswa sekarang, MEDIA menanyakan apakah Ketua BEM optimis dapat dapat menemukan sosok pemimpin yang diidamkan tersebut?
Menjawab dengan cukup optimisnya bahwa dari gambaran mahasiswa sekarang sosok pemimpin sebetulnya sudah sangat banyak bermunculan dikalangan mahasiswa. Itulah yang menjadi harapan ketua BEM dengan kepengurusan yang baru agar menjadi kepengurusan yang lebih baik lagi.
Dan pertanyaan akhir MEDIA menuju pada persyaratan-persyaratan tentang Ketua BEM itu sendiri seperti apa ternyata Ketua BEM menolak berkomentar. Hal ini dikarenakan menurutnya, hal-hal mengenai persyaratan dan perencanaan kepengurusan akan ditentukan oleh tim formating yang nantinya akan dibentuk.
Semoga dari perencanaan dan harapan yang begitu besar dari kepengurusan BEM sekarang kepada kepengurusan BEM yang baru dapat tercapai , guna menuju bangkitnya BEM STEI Al-Ishlah.(Sy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar